Tausiyah Umar bin Khattab
Ad-Dainuri mencatat bahwasannya satu waktu Umar memberi nasehat kepada seorang lelaki dan berkata:
"Jangan sampai (kondisi) orang lain memalingkan perhatianmu dan memperhatikan diri sendiri, karena segala akibat yang akan terjadi menjadi tanggunganmu tanpa melibatkan mereka.
Jangan pula kamu menghabiskan waktu seharian hanya dengan berjalan-jalan karena seluruh kegiatamnu itu tercatat rapi Dan bila kami melakukan kesalahan maka susullah ia dengan berbuat kebaikan karena dalam hematku, tak ada sesuatu pun yang lebih cepat menghapus kecuali kebajikan baru terhadap dosa lama." (Kitab A1-Kanz', jilid 8 hal. 208)
AL-Khatib. Ibnu. Asakir dan Ibnu Najjar menriwayatkan dan Said bin Musayyib, ia berkata: "Umar telah benbicara kepada orang, semuanya adalah hikmah.beliau berkata:
Tidaklah lebih baik kamu menghukum seseorang yang bermaksiat kepada Allah karena melibatkan dirimu dibanding kamu taat kepada Allah lantaran orang tersebut.
Senantiasalah bersangka baik terhadap saudaramu sehingga datang kepadamu (berita) yang merubah persangkaan itu.
Jangan kamu menganggap buruk satu ucapan yang terlontar dari mulut seorang muslim padahal kamu bisa menakwilkan perkataan itu. (dengan tafsiran yang baik).
Barangsiapa yang suka mengundang datangnya tuduhan maka janganlah sekali-kali ia menyesal bila orang lain berburuk sangka padanya.
Barangsiapa menyembunyikan rahasianya maka seluruh kebaikan ada dalam genggamannya.
Hendaklah kamu mencari kawan yang jujur sebab ia akan membela dan menghiburmu di kala senang dan menjadi bekal dikala sulit.
Hendaklah kamu selalu bensikap jujur kendati ia akan membunuhmu.
Janganlah mencampuri urusan yang tidak ada artinya dirimu.
Janganlah kamu mengharapkan sesuatu yang tidak ada karena itu hanya akan menyibukanmu.
Janganlah kamu sekali-kali meminta kebutuhanmu dari orang yang tidak senang bila barang itu berhasil kamu miliki.
Janganlah kamu menganggap remeh sumpah dusta jika kamu tidak ingin dihancurkan oleh Allah.
Jangan pula berteman dengan orang fajir sehingga kamu belajar dari kefajirannya.
Hindarilah musuhmu dan waspada terhadap kawanmu kecuali yang jujur karena yang jujur takut kepada Allah.
Khusyuklah dihadapan kuburan dan hinakanlah dirimu saat taat kepada Allah.
Mintalah perlindungan dari maksiat Dan musyawarakanlah urusanmu dengan orang-orang yang takut kepada Allah karena sesungguhnya Dia telah berfirman: "Sesungguhnya yang takut kepada Allah hanyalah hamba-hamba-Nya yang berilmu"
(Kitab, Al-Kanz jilid 8, hal 235) (Dikutip dari Buku Tausiyah Sahabat, Pustaka Imani Jakarta)
"Jangan sampai (kondisi) orang lain memalingkan perhatianmu dan memperhatikan diri sendiri, karena segala akibat yang akan terjadi menjadi tanggunganmu tanpa melibatkan mereka.
Jangan pula kamu menghabiskan waktu seharian hanya dengan berjalan-jalan karena seluruh kegiatamnu itu tercatat rapi Dan bila kami melakukan kesalahan maka susullah ia dengan berbuat kebaikan karena dalam hematku, tak ada sesuatu pun yang lebih cepat menghapus kecuali kebajikan baru terhadap dosa lama." (Kitab A1-Kanz', jilid 8 hal. 208)
AL-Khatib. Ibnu. Asakir dan Ibnu Najjar menriwayatkan dan Said bin Musayyib, ia berkata: "Umar telah benbicara kepada orang, semuanya adalah hikmah.beliau berkata:
Tidaklah lebih baik kamu menghukum seseorang yang bermaksiat kepada Allah karena melibatkan dirimu dibanding kamu taat kepada Allah lantaran orang tersebut.
Senantiasalah bersangka baik terhadap saudaramu sehingga datang kepadamu (berita) yang merubah persangkaan itu.
Jangan kamu menganggap buruk satu ucapan yang terlontar dari mulut seorang muslim padahal kamu bisa menakwilkan perkataan itu. (dengan tafsiran yang baik).
Barangsiapa yang suka mengundang datangnya tuduhan maka janganlah sekali-kali ia menyesal bila orang lain berburuk sangka padanya.
Barangsiapa menyembunyikan rahasianya maka seluruh kebaikan ada dalam genggamannya.
Hendaklah kamu mencari kawan yang jujur sebab ia akan membela dan menghiburmu di kala senang dan menjadi bekal dikala sulit.
Hendaklah kamu selalu bensikap jujur kendati ia akan membunuhmu.
Janganlah mencampuri urusan yang tidak ada artinya dirimu.
Janganlah kamu mengharapkan sesuatu yang tidak ada karena itu hanya akan menyibukanmu.
Janganlah kamu sekali-kali meminta kebutuhanmu dari orang yang tidak senang bila barang itu berhasil kamu miliki.
Janganlah kamu menganggap remeh sumpah dusta jika kamu tidak ingin dihancurkan oleh Allah.
Jangan pula berteman dengan orang fajir sehingga kamu belajar dari kefajirannya.
Hindarilah musuhmu dan waspada terhadap kawanmu kecuali yang jujur karena yang jujur takut kepada Allah.
Khusyuklah dihadapan kuburan dan hinakanlah dirimu saat taat kepada Allah.
Mintalah perlindungan dari maksiat Dan musyawarakanlah urusanmu dengan orang-orang yang takut kepada Allah karena sesungguhnya Dia telah berfirman: "Sesungguhnya yang takut kepada Allah hanyalah hamba-hamba-Nya yang berilmu"
(Kitab, Al-Kanz jilid 8, hal 235) (Dikutip dari Buku Tausiyah Sahabat, Pustaka Imani Jakarta)
0 Tanggapan untuk "Tausiyah Umar bin Khattab"
Post a Comment