Jadilah Mentari Bening Pagi
Baik buruknya masyarakat tidak terlepas dari komponen individu-individu yang berada di dalamnya. Terciptanya sebuah perdamaian, kemesraan dan kasih sayang dalam masyarakat bukanlah sebuah mimpi yang tidak akan menjadi kenyataan. Layaknya membuat sebuah bangunan, kita membutuhkan batu bata yang kuat, kokoh dan tersusun rapi. Dalam masyarakat, individu adalah batu bata.
Alangkah bahagianya jika kita bisa menjadi bagian dari batu bata itu. Setelah menjadi bangunan, batu bata memiliki kontribusi memberikan kehangatan kepada penghuninya di musim hujan, melindungi penghuninya dari kepanasan, tempat beristirahat, bengkel kreatifitas dan manfaat lainya. Walaupun penghuni tidak pernah melihat batu bata, karena tersembunyi dalam balutan semen, tetapi batu bata memberikan manfat yang luar biasa.
Hanyalah batu bata yang baik yang bisa mengokohkan. Memperbaiki diri terlebih dahulu adalah sebuah keharusan jika kita ingin memperbaiki masyarakat. Menurut ustad Abbas As-Siisiy yaitu dengan menjadi pribadi muslim yang memiliki karakteristik Islami yang menonjolkan akhlakulkarimah.
Senyum tulus kepada alam, menyapa lembut angin, membahagiakan saudara, menjadi solusi setiap masalah, sumber ilmu, perantara cahaya, tidak ada salahnya kita miliki. Individu-individu akan kokoh, damai dan tenang jika kita mampu memberikan kebahagiaan, ketenangan, kasih sayang yang tulus tanpa pura-pura, prasangka dan pamrih. Untuk menciptakan itu semua, tentu pribadi kita terlebih dahulu yang lebih utama untuk diperbaiki.
Tidaklah sulit mewujudkan pribadi tersebut. Selain telah dicontohkan Rasulullah, kita memiliki bekal fitrah yang suci. Kita bisa berguru pada hati nurani, dan siroh nabawi. Tinta Allah tidak akan lupa mencatat setiap amal kebaikan, Allahpun tidak akan luput mengores amal buruk yang kita lakukan.
Setiap kita bebas memilih. Pribadi mana yang kita kehendaki. Kelak kita akan membayar mahal pilihan itu. Jangan pertaruhkan kehidupan ini dengan sikap buruk, dendam, iri hati, benci. Tidak ada kemulian di balik itu semua.
Hiasilah buku kehidupan kita di dunia ini dengan riwayat amal kebaikan, ibadah khusuk, kemenangan melawan nafsu, prestasi menjulang tinggi. Jadilah seperti mentari bening pagi, menghangatkan, menerangkan dan menggairahkan kehidupan. Atau menjadi keheningan malam, menuntun sujud, munajat dan tafakur manusia.
Alangkah bahagianya jika kita bisa menjadi bagian dari batu bata itu. Setelah menjadi bangunan, batu bata memiliki kontribusi memberikan kehangatan kepada penghuninya di musim hujan, melindungi penghuninya dari kepanasan, tempat beristirahat, bengkel kreatifitas dan manfaat lainya. Walaupun penghuni tidak pernah melihat batu bata, karena tersembunyi dalam balutan semen, tetapi batu bata memberikan manfat yang luar biasa.
Hanyalah batu bata yang baik yang bisa mengokohkan. Memperbaiki diri terlebih dahulu adalah sebuah keharusan jika kita ingin memperbaiki masyarakat. Menurut ustad Abbas As-Siisiy yaitu dengan menjadi pribadi muslim yang memiliki karakteristik Islami yang menonjolkan akhlakulkarimah.
Senyum tulus kepada alam, menyapa lembut angin, membahagiakan saudara, menjadi solusi setiap masalah, sumber ilmu, perantara cahaya, tidak ada salahnya kita miliki. Individu-individu akan kokoh, damai dan tenang jika kita mampu memberikan kebahagiaan, ketenangan, kasih sayang yang tulus tanpa pura-pura, prasangka dan pamrih. Untuk menciptakan itu semua, tentu pribadi kita terlebih dahulu yang lebih utama untuk diperbaiki.
Tidaklah sulit mewujudkan pribadi tersebut. Selain telah dicontohkan Rasulullah, kita memiliki bekal fitrah yang suci. Kita bisa berguru pada hati nurani, dan siroh nabawi. Tinta Allah tidak akan lupa mencatat setiap amal kebaikan, Allahpun tidak akan luput mengores amal buruk yang kita lakukan.
Setiap kita bebas memilih. Pribadi mana yang kita kehendaki. Kelak kita akan membayar mahal pilihan itu. Jangan pertaruhkan kehidupan ini dengan sikap buruk, dendam, iri hati, benci. Tidak ada kemulian di balik itu semua.
Hiasilah buku kehidupan kita di dunia ini dengan riwayat amal kebaikan, ibadah khusuk, kemenangan melawan nafsu, prestasi menjulang tinggi. Jadilah seperti mentari bening pagi, menghangatkan, menerangkan dan menggairahkan kehidupan. Atau menjadi keheningan malam, menuntun sujud, munajat dan tafakur manusia.
0 Tanggapan untuk "Jadilah Mentari Bening Pagi"
Post a Comment