Kepada Mereka Para Pejuang
Kawan,
Tatkala kita merujuk kepada perjalanan kehidupan Rasulullah, ada hamparan cakrawala maha luas yang terbentang sebagai tempat belajar yang tidak pernah menjemukan, apalagi membosankan.
Kawan,
Di sana ada gambaran konkrit tentang kerja yang beliau laksanakan dalam membangun puncak peradaban Islam.
Kawan,
Siapapun Engkau, kewajiban menyeru manusia jangan sebatas lisan, ini adalah hakekat kehidupan, karena uswah dan qudwah telah memberikan bukti konkrit dalam bentuk aktivitas, bukan terbatas pada lembaran sejarah, rangkaian kata, apalagi sekedar diskusi pada seminar dan simposium klasik seperti yang biasa kita lakukan.
Kawan,
Kerja mentarbiyah ummat tidak bisa dilakukan hanya dengan improvisasi. Ia adalah kerja besar yang menghajatkan adanya manhaj yang baku dan shahih, Al-Quran dan As-Sunnah adalah manhaj baku tersebut, yang mesti teraplikasi dalam segenap aspek kehidupan termasuk di dalamnya aspek pembinaan ummat.
Kawan,
Bentang cakrawala, tepis kemalasan, lepas belenggu dungu. Tunjukan semangat bagai singa membaja. Tidak ada lagi waktu untuk bermalas durja. Bawalah Islam membumbung tinggi Dengan kepal tanganmu. Dalam setiap tarikan nafasmu.
Angin,
Sampaikanlah salamku kepada mereka para pejuang. Biar ku ikuti tapak kokoh kaki mereka. Walau lemah ku berjalan.
Malam,
Lerai lelap tidurku. Manjakan qalbu ku dengan munajat. Biar bicara bisu hati ku pada gelap malam. Walau berat air mata ku mengalir.
Embun,
Teteskanlah kesejukan iman ke dalam rongga dada ku. Biar dapat kupetik mawar Islam. Yang akan mengaharumkan taman hatiku. Walau nafas ku mulai tersenggal. Karena lelahnya ku berjalan.
(Yesi Elsandra)
Tatkala kita merujuk kepada perjalanan kehidupan Rasulullah, ada hamparan cakrawala maha luas yang terbentang sebagai tempat belajar yang tidak pernah menjemukan, apalagi membosankan.
Kawan,
Di sana ada gambaran konkrit tentang kerja yang beliau laksanakan dalam membangun puncak peradaban Islam.
Kawan,
Siapapun Engkau, kewajiban menyeru manusia jangan sebatas lisan, ini adalah hakekat kehidupan, karena uswah dan qudwah telah memberikan bukti konkrit dalam bentuk aktivitas, bukan terbatas pada lembaran sejarah, rangkaian kata, apalagi sekedar diskusi pada seminar dan simposium klasik seperti yang biasa kita lakukan.
Kawan,
Kerja mentarbiyah ummat tidak bisa dilakukan hanya dengan improvisasi. Ia adalah kerja besar yang menghajatkan adanya manhaj yang baku dan shahih, Al-Quran dan As-Sunnah adalah manhaj baku tersebut, yang mesti teraplikasi dalam segenap aspek kehidupan termasuk di dalamnya aspek pembinaan ummat.
Kawan,
Bentang cakrawala, tepis kemalasan, lepas belenggu dungu. Tunjukan semangat bagai singa membaja. Tidak ada lagi waktu untuk bermalas durja. Bawalah Islam membumbung tinggi Dengan kepal tanganmu. Dalam setiap tarikan nafasmu.
Angin,
Sampaikanlah salamku kepada mereka para pejuang. Biar ku ikuti tapak kokoh kaki mereka. Walau lemah ku berjalan.
Malam,
Lerai lelap tidurku. Manjakan qalbu ku dengan munajat. Biar bicara bisu hati ku pada gelap malam. Walau berat air mata ku mengalir.
Embun,
Teteskanlah kesejukan iman ke dalam rongga dada ku. Biar dapat kupetik mawar Islam. Yang akan mengaharumkan taman hatiku. Walau nafas ku mulai tersenggal. Karena lelahnya ku berjalan.
(Yesi Elsandra)
0 Tanggapan untuk "Kepada Mereka Para Pejuang"
Post a Comment