Cinta Yang Pantas
“Sungguh, Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu
beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi
telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat. Cintalah yang
mampu melunakkan besi, menghancurkan batu karang, membangkitkan yang mati dan
meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin.”
Itulah dahsyatnya cinta menurut Jalaluddin Rumi, penyair
muslim yang hidup di abad ke-6 H. Namun hati-hati juga dengan cinta, karena
cinta juga dapat membuat orang sehat menjadi sakit, orang gemuk menjadi kurus,
orang normal menjadi gila, orang kaya menjadi miskin, raja menjadi budak, jika
cintanya itu disambut oleh para pecinta palsu. Cinta yang tidak dilandasi
kepada Allah. Itulah para pecinta dunia, harta dan wanita. Dia lupa akan cinta
Allah, cinta yang begitu agung, cinta yang murni. Oke Bro en Sis rahimakumullah,
fix ya hari kita sedikit membahas tentang cinta?
Cinta itu
artinya apa sih? Apa cinta itu berarti mengungkapkan perasaan kepada seseorang
yang mau dijadiin pacar? Apa kata cinta itu cuma buat pacar? Terus kalau sama
orang tua apa? Orang yang udah melahirkan kita apa kita ungkapkan cinta juga
kepadanya? Diinget-inget deh, pernah nggak kalian ngungkapin cinta itu sama
orang tua kalian?
Besarnya
cinta itu dilihat dari apanya dan kepada siapa? Emm, ternyata cinta itu punya
tingkatan-tingkatan besar loh. Yang biasanya bilang “Tidak ada cinta yang
lain selain kamu” ke pacar, sebaiknya setelah baca ini kalian bisa ganti
kata basi itu menjadi sesuatu yang lebih mengesankan buat pacar. Atau bahkan
kalian pikir-pikir lagi dengan hubungan yang dinamakan “pacaran” itu. Segera
kita bahas di halaman selanjutnya.
Cinta yang paling besar
Kawan, menurut kalian cinta itu sebesar apa?
Besarnya cinta itu bisa dibuktikan dengan apa? Dan cinta yang paling besar
pantas diberikan kepada siapa? Pernahkah kalian memikirkan betapa besarnya
cinta Allah kepada diri kita hingga kita masih dapat merasakan nikmatnya dunia
selama berbelas bahkan berpuluh tahun ini?
Jika
kalian berpikir bahwa Allah kadang mengabaikan kita dan tidak sayang kepada
kita lagi karena cobaan yang diberikan kepada kita membuat kita merasa
terabaikan, membuat kita merasa itu adalah hukuman untuk kita tanpa kita tahu
kesalahan kita apa. Tapi sebenarnya itu adalah bentuk perhatian Allah yang
merindukan kesetiaan kita kepada-Nya.
Seperti
kalian jika merindukan pacar kalian, apapun akan kalian lakukan untuk
mendaatkan perhatiannya, bahkan kalian sampai bisa berpura-pura marah dan
menginginkan dia untuk membujuk kalian agar tidak marah lagi. Sama halnya
dengan Allah, Dia hanya ingin pembuktian dari kita seberapa cintanya kita
kepada-Nya. Tidak lebih. Bahkan jika kita dapat membuktikan cinta kita
kepada-Nya. Allah SWT akan memberikan sesuatu yang lebih dari apa yang kita
inginkan, dikemudian hari. Bisa diterima?
Cinta lainnya....
Akhi
wa Ukhti, sebagai seorang muslim yang beriman, siapa yang mengajarkan kita
sebagai orang yang beriman? Ya, tentu saja Rasulullah saw melalui perantara
orang tua.
Itu berarti bahwa setelah kita mempunyai cinta yang besar
kepada Allah yang telah mencintai kita dengan memberi kesempatan untuk merasakan kenikmatan dunia,
selanjutnya kita harus mencintai Rasulullah saw yang telah mengajarkan kita
bagaimana untuk mencintai Allah dengan segala hal yang telah di ajarkannya.
Dengan
kita mencintai Rasulullah saw, kita akan meneladani beliau dan akan melaksanakan
ajaran beliau yang akan membawa kita dalam kebahagian dunia dan akhirat. Jadi,
sebagai orang muslim yang beriman dan bertaqwa kita harus melaksanakan apa yang
diperintahkan oleh Allah dan rasul-Nya dan
meninggalkan apa saja yang dilarang-Nya. Ingat! Kalian pasti mau masuk surga
kan? Jadilah orang yang bertaqwa.
Setelah
cinta kepada Allah dan rasul-Nya, lalu kepada siapa lagi? Emm, kalian pernah
dengar kisah ini bukan? Yang ini loh... Suatu saat Rasulullah pernah ditanya
oleh sahabatnya, “Ya Rasulallah, siapa orang pertama yang harus kita
hormati?” Rasulullah menjawab “Ibu” kemudian sahabat itu bertanya
lagi, “Lalu yang kedua Ya Rasulallah?” Rasulullah menjawab lagi, “Ibu”.
Sahabat bertanya lagi, “Lalu?”. Rasulullah menjawab lagi “Ibu”.
Pesan
yang dapat kita petik dari kisah di atas yaitu orang yang pantas kita cintai
setelah Allah SWT dan Rasulullah saw yaitu ibu kita atau lebih umumnya orang tua
kita, tanpa mereka kita tidak akan bisa ada di dunia ini dan tak dapat membaca
buletin ini.
Mereka
adalah orang yang telah merawat kita, menjaga kita hingga kita dapat berdiri
saat ini. Dengan apa pantas kita membalasnya? Harta benda apa yang dapat
menggantikan jasa mereka?. Yakinlah, tidak ada yang mereka inginkan kecuali
anak yang berbakti pada orang tua. Senakal apapun kita, mereka tidak akan
pernah membeci kita.
Tapi
apa? Remaja zaman sekarang banyak yang membantah jika diperingatkan orang tua.
Mereka bahkan mengeluarkan kata yang tidak boleh diucapkan, seperti “ah” bahkan
kecapan yang orang lain tak mendengarkanpun akan menambah tumpukan dosa yang
ada dalam hidup kita. Allah memerintahkan kita untuk dapat menghormati orang
tua dan mencintainya dengan berbakti kepada mereka.
Cinta dalam pacaran nggak
boleh?
Emang. pacaran
itu hanya dijadikan alasan sebagai masa penjajakan. Padahal dalam Islam,
pacaran itu tidak diperbolehkan, malah akan membuat dosa.
Dalam
Islam tak ada istilah pacaran, yang ada adalah istilah ta’aruf. Ta’aruf yaitu saling mengenal untuk dapat
melanjutkan kejenjang yang lebih serius, yaitu pernikahan. Berbeda dengan
pacaran yang belum jelas statusnya di mata agama tetapi udah berani pegangan
tangan ataupun hal yang lainnya yang menimbulkan dosa.
Dan akhirnya...
Dengan sedikit penjelasan di atas,
kalian sedikit bisa mengerti arti cinta bukan? Arti cinta yang cuma bisa kalian
jelaskan dalam hati kalian sendiri. Tapi yang perlu diinget jelas yaitu tentang
cinta kita kepada Allah yang dibuktikan dengan menjalankan perintah dan
menjauhi larangan-Nya. Lalu cinta kepada Rasulullah yang telah menuntun kita ke
jalan yang terang benderang. Dan cinta kita kepada orang tua yang telah
melahirkan dan merawat kita selama kita ada didunia yang sementara ini.
Oh ya, cinta satu lagi yang harus
dijaga, yaitu cinta kepada pasangan hidup kita kelak :-) . Kalian nggak mau kan
mendapatkan cinta yang udah dibagi-bagi atau cinta bekas orang lain? Jadi,
pembaca yang di rahmati Allah. Mulai dari sekarang kita tumbuhkan rasa cinta
suci kita kepada siapa yang pantas untuk mendapatkannya, bukan kepada orang
yang belum pasti pantas merasakannya.
MUTIARA HADITS
(1). Rasulullah Saw bersabda, “Tiga jenis orang
yang dapat merasakan lezatnya keimanan adalah, orang yang mencintai Allah dan
Rasul-Nya di atas segala-galanya, orang yang mencintai seseorang karena Allah
Ta’ala, dan orang yang benci untuk kembali kepada kekafiran sebagaimana rasa
bencinya jika dia dilemparkan ke dalam api neraka.” (HR. Bukhari-Muslim)
(2). Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya Allah
SWT jika mencintai seorang hamba, maka Dia memanggil malaikat Jibril dan
berkata: “Wahai Jibril, aku mencintai orang ini maka cintailah dia!”
Maka Jibril pun mencintainya, lalu Jibril mengumumkannya kepada seluruh
penduduk langit dan berkata: “Wahai penduduk langit, sesungguhnya Allah
mencintai orang ini, maka cintai pulalah dia oleh kalian semua”. Maka
seluruh penduduk langit pun mencintainya. Kemudian orang itu pun dicintai oleh
segenap makhluk Allah di muka bumi ini.” (HR. Bukhari)
0 Tanggapan untuk "Cinta Yang Pantas"
Post a Comment