Unsyiah, Jantung Hati Rakyat Aceh
Nangroe Aceh Darussalam, atau sering disingkat NAD merupakan provinsi yang terletak di ujung paling barat dari wilayah Indonesia. Membahas provinsi ini sepertinya tak akan ada habisnya. Karena memang banyak hal menarik yang bisa diperbincangkan dari daerah berjuluk ‘Serambi Mekkah’ ini, mulai dari letak geografis, sampai dengan masalah politik, sosial, budaya, dan pendidikan.
Aceh, seperti kita ketahui, telah dikenal sebagai pusat berkembangnya ilmu pengetahuan sejak zaman Samudra Pasai, pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Para mahasiswa dan staf pengajar pada masa itu bahkan berasal dari berbagai penjuru dunia, seperti Turki, Iran, dan India. Sebagaimana yang pernah ada dan berkembang pada masa Samudra Pasai tersebutlah, yang kemudian membuat masyarakat Aceh di awal terbentuknya provinsi Aceh pada tahun 1957 sangat berkeinginan untuk memiliki sebuah lembaga pendidikan tinggi negeri.
Hingga akhirnya, setelah melalui perjuangan yang panjang oleh para tokoh- tokoh masyarakatnya, pada tahun 1961 berdirilah Universitas Syiah Kuala, yang terletak di Kota Pelajar dan Mahasiswa (Kopelma) Darussalam, Banda Aceh. Nama Syiah Kuala sendiri diambil dari nama populer seorang ulama Nusantara terkemuka, Tengku Abdur Rauf As-Singkili, ahli ilmu hukum dan keagamaan yang hidup sekitar abad ke-16 M. Dengan nama besar Syiah Kuala sebagai lambang ilmuwan Aceh sepanjang masa, para pendiri dan masyarakat tentu mengharapkan Unsyiah menjadi satu pusat lahirnya intelektual yang cemerlang dalam berbagai bidang keilmuan.
Kini, 55 tahun sudah kiprah Unsyiah dalam menjadikan dirinya universitas yang inovatif, mandiri, dan terkemuka dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, humaniora, olahraga, dan seni sehingga menghasilkan lulusan berkualitas yang menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan etika. Tak terhitung sudah berapa besarnya peranan kampus Unsyiah ini dalam berbagai sisi kehidupan masyarakat di Aceh, sehingga masyarakat Aceh menjulukinya sebagai "Jantung Hati Rakyat Aceh".
Secara bahasa, kata jantung hati dalam KBBI berarti (1) hati (dalam arti pusat perasaan), (2) kekasih; yg tercinta; yg sangat disayangi. Dalam ilmu biologi, jantung merupakan organ utama dalam system kardiovaskuler, yang fungsi utamanya adalah memompa darah ke seluruh tubuh. Sedangkan hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak dalam rongga perut, tepatnya di bawah diafragma. Secara sederhana, fungsi utama hati adalah untuk menjaga keseimbangan dalam tubuh. Singkatnya, jantung dan juga hati merupakan organ penting yang terdapat di dalam tubuh makhluk hidup, sepenting keberadaan Unsyiah dengan berbagai peranannya bagi masyarakat Aceh.
Dalam konteks pembangunan di daerah Nangroe Aceh Darussalam, Unsyiah sebagai jantung hatinya masyarakat Aceh telah terbukti mampu mengemban peran strategisnya, antara lain: pertama, Unsyiah membangun sumber daya manusia daerah Aceh yang berkualitas dengan selalu meningkatkan dan memperkuat basis pendidikan masyarakat. Membangun sumber daya manusia berkualitas ini mempunyai makna sangat strategis bagi pembangunan jangka panjang, baik bagi masyarakat Aceh sendiri maupun bagi bangsa Indonesia.
Kedua, Unsyiah mengadakan studi-studi kebijakan untuk disumbangkan kepada masyarakat melalui pemerintah daerah Aceh, sehingga memudahkan dalam menentukan prioritas program pembangunan berdasarkan kebutuhan daerah Aceh. Selain itu, Unsyiah juga membuat studi-studi evaluatif dalam upaya perbaikan program pembangunan dan peningkatan efisiensi serta efektivitas program pemerintah.
Ketiga, Unsyiah berhasil mengembangkan model-model pembangunan daerah dengan mempertimbangkan sektor-sektor unggulan, yang dapat diangkat dan dimanfaatkan oleh pemerintah daerah Aceh. Model-model pembangunan tersebut tentu sangat diperlukan terutama untuk merumuskan program yang relevan dengan kondisi lokasi Aceh dan masyarakat setempat.
Keempat, Unsyiah membangun kerjasama antar universitas, pemerintah daerah, serta masyarakat nasional maupun internasional. Tujuannya tentu adalah untuk menyusun kebijakan dan program RPJMD, melaksanakan studi-studi spesifik yang berhubungan dengan usaha mengembangkan ekonomi masyarakat daerah, dan melakukan kajian-kajian terhadap program nasional yang akan diterapkan di daerah, sehingga dapat memberikan sumbangan bagi pembangunan nasional, di samping bagi pembangunan daerah sendiri.
Kelima, Unsyiah selalu berusaha memantapkan kegiatan pengabdian masyarakat. Pengabdian pada masyarakat tersebut, dilakukan dengan cara membuat program kegiatan yang bisa mengembangkan ekonomi rakyat secara institusional dalam jangka panjang dan berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan, keunikan, dan keunggulan lokal masyarakat Aceh.
Keenam, Unsyiah mengerahkan dan menggerakkan partisipasi masyarakat, melalui kegiatan-kegiatan dalam rangka Tri Dharma Perguruan Tinggi. Partisipasi masyarakat dikembangkan antara lain melalui lembaga-lembaga swadaya dan kelompok-kelompok swadaya masyarakat di Aceh yang dimotivasi dan diprakarsai oleh Unsyiah.
Melihat begitu besarnya kontribusi Unsyiah bagi masyarakat, maka memang tak heran jika rakyat Aceh memberi predikat "Jantung Hati Rakyat Aceh". Tentu tak ada di antara kita yang berharap jantungnya berhenti memompa darah, ataupun hatinya tak lagi mampu menjaga keseimbangan dalam tubuh. Demikian juga masyarakat Indonesia, Aceh khususnya, selalu berharap Unsyiah tak hanya berperan sebagai lembaga pendidikan saja, melainkan juga sebagai lembaga yang selalu mengutamakan pengabdian dan hasil nyata bagi masyarakat.
Akhirnya, selamat Milad ke-55 tahun, Unsyiah.. Semoga selalu laksana Bungong Seuleupok, dengan mahkota terkembang yang melambangkan kemurnian, semangat serta keinginan kuat untuk bersatu dan bekerja sama. Semoga selalu menjadi jantung hati rakyat Aceh dan juga Indonesia.. Aamiin.
*Referensi:
- unsyiah.ac.id
- kbbi.web.id
- www.youtube.com/watch?v=9kjz2bmAl8w
**Penulis adalah pemerhati masalah-masalah publik, khususnya masalah pendidikan dan keagamaan. Saat ini mengajar di sebuah SMA Negeri di Kab. Klaten, Jawa Tengah.
***Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Unsyiah dalam rangka memperingati Milad ke-55 tahun Unsyiah.
0 Tanggapan untuk "Unsyiah, Jantung Hati Rakyat Aceh"
Post a Comment