Wajah Suram Industri Sepatu Nasional di 2020
Banyak yang belum tahu, ternyata sepatu produksi Indonesia sudah menjadi komoditas ekspor yang cukup penting. Makanya, Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) berani menargetkan ekspor produk sepatu mencapai US$ 5,1 miliar di tahun ini.
Direktur Eksekutif dari Asosiasi Persepatuan Indonesia
(Aprisindo) Firman Bakri cukup percaya diri dengan target yang tergolong cukup
tinggi ini. Namun, dirinya menegaskan kalau target ini bisa dicapai jika
kinerja industri sepatu nasional bisa membaik di tahun 2020. Namun, disisi lain
kinerja industri sepatu tahun 2019 mengalami penurunan sebesar 12% jika
dibandingkan tahun 2018.
Ada beberapa penyebab di balik penurunan nilai ekspor tahun
2019. Yang pertama adalah daya saing yang rendah. Daya saing ini dipengaruhi
oleh beban upah minimum termasuk upah minimum sektoral kabupaten (UMSK) yang
tiap tahun makin tinggi. Hal ini mengakibatkan harga produksi yang meningkat
sehingga harga jual menjadi tidak kompetitif di pasar global.
Yang kedua adalah adanya kompetitor dari sesama negara
ASEAN. Seperti yang sudah diketahui, salah satu negara ASEAN yakni Vietnam
mulai menjalin kerjasama strategis di bidang ekonomi dengan Uni Eropa. Hal ini
cukup membuat produksi sepatu nasional khawatir karena Uni Eropa adalah pasar
terbesar untuk produk-produk sepatu asal Indonesia.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik, Vietnam mengekspor
sepatu ke Indonesia senilai US$97.5 juta selama Januari-Juni 2019. Angka ini
setara dengan 65% dari total realisasi impor sepatu tahun lalu.
Masalah lainnya adalah ekspor sepatu dan alas kaki Indonesia
juga turun di periode Januari-Agustus 2019. Nilai penurunan ekspor ini adalah
sebesar 12% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Bahkan, nilai
ekspor di bulan Agustus 2019 anjlok sampai 47% jika dibandingkan dengan bulan
Juli 2019.
Anjloknya nilai ekspor sepatu Indonesia ini terutama dipicu
oleh penurunan permintaan dari pasar Eropa. Penurunan ini bahkan mencapai 25%
dari jika dibandingkan dengan kinerja ekspor bulan sebelumnya. Padahal, ekspor
ke Amerika masih bisa tumbuh sebesar 6%.
Kerjasama perdagangan bebas antara Vietnam dan Uni Eropa
membuat proses ekspor Vietnam menjadi lebih mudah dan harganya menjadi lebih
kompetitif buat pasar Eropa. Perjanjian ini mulai berlaku efektif pada 1
Januari 2020. Hal ini memuluskan jalan Vietnam untuk menjadi salah satu pemain
utama di industri sepatu global, mengekor China yang merupakan pemain lama.
Yang ketiga adalah adanya proses relokasi pabrik dari
beberapa perusahaan besar di Industri sepatu nasional. Banyak produsen sepatu
yang memindahkan lokasi pabriknya ke daerah lain demi mendapat volume gudang
yang lebih besar dan upah minimum provinsi (UMP) yang lebih murah.
Kinerja industri sepatu Indonesia memang sedang tertekan.
Namun hal itu tidak berarti kalau mereka harus menyerah dengan target yang
telah ditetapkan itu, bukan?
Yang mereka perlukan adalah berpikir lebih kreatif untuk
meningkatkan daya saing, seperti dengan menurunkan biaya bahan baku. Supaya
semakin kompetitif, produsen-produsen itu bisa menggunakan digibank transfer valas agar tidak membebani biaya impornya.
Pasalnya, digibank transfer valas
ini menggratiskan biaya remittance untuk lebih dari 20 negara tujuan. Namun,
supaya bisa menikmati kemudahan ini kamu perlu melihat syarat dan ketentuan
yang berlaku.
Selain itu, digibank
transfer valas juga menawarkan nilai tukar mata uang yang kompetitif
sehingga transfer yang akan kamu lakukan akan semakin murah. Yang paling
menarik adalah proses remittance
yang dilakukan bisa diselesaikan pada hari itu juga selama belum melewati batas
waktu transaksi yang telah ditentukan.
Jika ingin memanfaatkan keuntungan ini, yang perlu dilakukan
adalah dengan menginstall aplikasi digibank by DBS di smartphone. Setelah itu,
kamu bisa memilih menu “transfer” lalu klik “transfer valas”. Di tampilan layar
selanjutnya, kamu bisa isi detail nama penerima, negara tujuan transfer dan
mata uang yang dituju. Yang terakhir, kamu tinggal masukkan jumlah dana yang
akan transfer dan si penerima dapat menerima dana yang kamu transfer hari itu
juga, dengan catatan, transaksi kamu lakukan sebelum melewati batas waktu
tertentu.
Dengan menggunakan digibanktransfer valas, kita dan partner bisnis kita di luar negeri
dapat melakukan kegiatan remittance tanpa
perlu mendatangi kantor cabang. Semua proses dapat dilakukan dengan mudah. Yang
diperlukan hanya sebuah smartphone dan akses internet yang stabil. Ya. hanya
semudah itu saja prosesnya.
0 Tanggapan untuk "Wajah Suram Industri Sepatu Nasional di 2020"
Post a Comment