RPP Blended Learning PAI Kelas XII Lengkap
Sebuah komunitas belajar dapat dilakukan oleh pelajar dan pengajar yang dapat berinteraksi setiap saat, kapan saja dan di mana saja, karena memanfaatkan yang diperoleh komputer maupun perangkat lain smatphone sebagai fasilitasi belajar. Blended learning memberikan fasilitasi belajar yang sangat sensitif terhadap segala perbedaan karakteristik pskiologis maupun lingkungan belajar.
Pembelajaran berbasis blended learning adalah pembelajaran yang mengkombinasi strategi penyampaikan pembelajaran menggunakan kegiatan tatap muka, pembelajaran berbasis komputer (offline), dan komputer secara online (internet dan mobile learning). Pembelajaran berbasis Blended learning berkembang sekitar tahun 2000 dan sekarang banyak digunakan di Amerika Utara, Inggris, Australia, kalangan perguruan tinggi dan dunia pelatihan.
Melalui blended learning semua sumber belajar yang dapat memfasilitasi terjadinya belajar bagi orang yang belajar dikembangkan. Pembelajaran blended dapat menggabungkan pembelajaran tatap muka (face-to-face) dengan pembelajaran berbasis komputer. Artinya, pembelajaran yang menggunakan pendekatan teknologi pembelajaran dengan kombinasi sumber-sumber belajar tatap muka dengan pengajar maupun yang dimuat dalam media komputer, telpon seluler atau saluran televisi satelit, konferensi video, dan media elektronik lainnya.
Pembelajar dan pengajar/fasilitator bekerja sama untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Tujuan utama pembelajaran blended adalah memberikan kesempatan bagi berbagai karakteristik pebelajar agar terjadi belajar mandiri, berkelanjutan, dan berkembang sepanjang hayat, sehingga belajar akan menjadi lebih efektif, lebih efisien, dan lebih menarik.
Pembelajaran berbasis blended learning, di samping untuk meningkatkan hasil belajar, bermanfaat pula untuk meningkatkan hubungan komunikasi pada tiga mode pembelajaran yaitu lingkungan pembelajaran yang berbasis ruang kelas tradisional, yang offline, dan yang sepenuhnya online. Para peneliti memberikan bukti yang menunjukkan bahwa blended learning menghasilkan perasaan berkomunitas lebih kuat antar mahasiswa daripada pembelajaran tradisional atau sepenuhnya online (Dwiyoga, 2013).
Komponen Pembelajaran Blended
Picciano (2009) telah mengembangkan model multimodel untuk mendesain pembelajaran blended. Dia mengidentifikasi enam komponen model yang dipandu dengan tujuan atau capaian pembelajaran untuk setiap keterampilan yang akan dilatihkan. Beberapa komponen aspek pembelajaran dilaksanakan secara online dan sebagian yang lain dilaksanakan secara offline dan tatap muka. Keenam komponen tersebut meliputi kegiatan (1) penyampaian materi dengan berbagai teknik dan media, (2) memfasilitasi kegiatan kerjasama dan memberikan motivasi, (3) mendorong siswa untuk berdialog dan bertanya jawab, (4) memberikan kegiatan yang mendorong siswa unntuk memberikan respon dan refleksi, (5) mendorong siswa untuk berkolaborasi dalam belajar dan menyelesaikan tugas, dan (6) mengajak siswa untuk menyimpulkan dan menilai proses pembelajaran.
Tahap Pelaksanaan Blended Learning
Secara spesifik Profesor Steve Slemer (2005) dan Soekartawi (2005) menyarankan enam tahapan dalam merancang dan menyelenggarakan Blended Learning agar hasilnya optimal, yaitu:
- Tetapkan macam dan materi bahan ajar.
- Tetapkan rancangan dari Blended Learning yang digunakan.
- Tetapkan format dari on-line Learning.
- Lakukan uji terhadap rancangan yang dibuat.
- Selenggarakan Blended Learning dengan baik dengan cara menyiapkan tenaga pengajar yang ahli dalam bidang tersebut.
- Siapkan kriteria untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Blended Learning (Anonim, 2016; online)
Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Blended
Pembelajaran blended memiliki kelebihan sebagai berikut:
- Pembelajaran terjadi secara mandiri dan konvensional yang keduanya memiliki kelebihan yang dapat saling mellengkapi;
- Pembelajaran lebih efektif dan efesien;
- Peningkatan aksesbilitas dalam mengakses materi pembelajaran;
- Pembelajaran lebih bervariatif.
Adapun kekurangan pembelajaran blended adalah:
- Media yang dibutuhkan beragam sehingga apabila sarana dan prasarana tidak memadai tidak bisa dilaksanakan;
- Tidak meratanya fasilitas yang dimilik peserta didik, seperti computer dan akses internet;
- Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap penggunaan teknologi;
- Membutuhkan keprofesionalan guru untuk menggunakan media IT dan sarana yang mendukung
Nah, berikut ini adalah contoh RPP Blended Learning PAI Kelas XII Lengkap. Semoga bermanfaat!
RPP Blended Learning PAI Kelas XII Lengkap
RPP kelas X dan XI model Blended learning kalau ada tolong di share dong..heheh
ReplyDelete