Cerita dalam Surah Al-Kahfi

(Image source: pixabay)

Nabi Muhammad SAW adalah nabi sekaligus rasul terakhir yang diutus oleh Allah SWT ke bumi. Meskipun Nabi Muhammad SAW lahir dan tinggal di Arab, Nabi tidak hanya diutus untuk kaum arab saja,  namun Allah telah mengutus Nabi Muhammad SAW untuk seluruh ummat manusia yang ada di bumi.

Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi Nabi selama kurang lebih 23 tahun, dan dalam kurun waktu itu Allah mewahyukan kepada Nabi Muhammad kitab suci untuk ummat Islam yakni Al-Quran. Bagi ummat muslim, Al-Quran merupakan mukjizat yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW karena di dalamnya mencakup semua aspek kehidupan manusia.

Al-Quran dipercaya sebagai mukjizat dilihat dari aspek sifatnya dinilai sebagai mukjizat ‘aqliyyah atau bisa diartikan sebagai mukjizat yang tidak dapat di lihat dengan mata, namun bisa di fahami oleh akal manusia. Selain itu pembagian ayat-ayat di dalam Al-Quran dibagi menjadi 2 menurut tempat di turunkannya ayat yakni Makiyyah artinya diturunkan di Makkah dan Madaniyyah artiya diturunkan di Madinah. 

Al-Quran diturunkan atau diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW selama beliau diangkat menjadi Nabi pada saat beliau menyendiri di Gua Hira. Wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW adalah surah Al-Alaq 1-5 yang berbunyi :

ٱقْرَأْ بِٱسْمِ رَبِّكَ ٱلَّذِى خَلَقَ

خَلَقَ ٱلْإِنسَٰنَ مِنْ عَلَقٍ

ٱقْرَأْ وَرَبُّكَ ٱلْأَكْرَمُ

ٱلَّذِى عَلَّمَ بِٱلْقَلَمِ

عَلَّمَ ٱلْإِنسَٰنَ مَا لَمْ يَعْلَمْ

Yang artinya : 

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,”

“Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.”

“Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah”

“Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,”

“Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”

Kemudian wahyu terakhir yang turun di dalam Al-Quran menurut mayoritas ulama adalah Surah Al-Baqarah ayat 281 yang mempunyai arti : 

“Dan peliharalah dirimu dari hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah.”

(QS. Al-Baqarah : 281)

Sebagai seorang Muslim sudah sepantasnya kita untuk mengkaji dan mempelajari segala aspek yang ada di dalam Al-Quran. Al-Quran bukan hanya berisi tentang ajaran-ajaran serta ketentuan islam namun juga di dalamnya terdapat kisah kisah dari zaman dahulu untuk bisa dijadikan sebagai contoh pada saat ini serta dapat juga mengambil intisari pelajaran dari kisah-kisah yang ada di dalam Al-Quran.

Salah satu kisah yang terkenal di dalam Al-Quran adalah kisah yang ada di dalam surah Al-Kahfi. Surah Al-Kahfi sendiri mempunyai arti (para penghuni gua), dan surah Al-Kahfi sendiri termasuk ke dalam surah makiyyah yang artinya surah Al-Kahfi diwahyukan ketika Nabi Muhammad sedang berada di Makkah.

Dikisahkan di dalam surah Al-Kahfi mengenai 7 pemuda yang hidup pada zaman dahulu dimana mereka tidak mematuhi perintah dari seorang Raja yang dzalim kepada rakyatnya. Raja tersebut bernama Raja Decyanus dimana sang raja memerintahkan kepada seluruh rakyatnya untuk menyembah berhala dan tidak ada yang boleh menentangnya. Barang siapa yang berani untuk tidak mematuhi perintah sang Raja untuk menyembah berhala maka sebagai balasannya akan dibunuh dengan kejam.

Kemudian sang Raja mengetahui bahwa ada 7 pemuda yang tidak mau menaati perintahnya untuk menyembah berhala, maka sang raja kemudian mengutus para tentaranya untuk mengejar para pemuda tersebut. Para pemuda dikisahkan tinggal di dalam sebuah goa dan didalamnya Allah membuat pendengaran dan penglihatan mereka tertutup sehingga tertidur selama 309 tahun.

Kemudian ketika ke tujuh pemuda tersebut terbangun di suatu hari mereka merasa kelaparan dan mengutus salah satu dari mereka untuk membeli bahan makanan di kota. Alangkah terkejutnya mereka bahwa kota yang dahulu mereka tinggalkan untuk melarikan diri ke gua sudah banyak berubah, kepercayaan yang mereka anut sudah banyak di terima oleh penduduk kota. 

Akhir dari kisah 7 pemuda yang tinggal di goa adalah mereka saling bertanya berapa lama mereka tertidur di dalam gua itu, dan tidak ada satupun yang mengetahui berapa lama mereka tertidur kecuali Allah SWT kemudian di wahyukan di dalam surat Al Kahfi ayat 9-26. 

Bagikan Artikel Ini