Andi Taufan Garuda Putra: Ciptakan Amartha untuk Kesejahteraan yang Merata Melalui Amartha
Amartha adalah perusahaan fintech yang bergerak di bidang p2p lending atau layanan pinjam-meminjam. Dibalik Amartha, terdapat seorang founder dan CEO yang berjuang hingga Amartha bisa sukses merangkul berbagai UKM di pedesaan, yakni Andi Taufan Garuda Putra.
Mengenal Andi Taufan Garuda Putra, Founder dan CEO Amartha
Andi Taufan Garuda Putra merupakan putra Indonesia kelahiran Jakarta pada tahun 1987. Di usianya yang sudah 37 tahun, ia berhasil meraih berbagai penghargaan dan kesuksesan dalam mendukung perekonomian Indonesia.
Meski besar di Jakarta dan merupakan lulusan SD Al-Azhar Kelapa Gading, tetapi pendidikan selanjutnya ia tempuh di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Lalu, pendidikan wajibnya berakhir di SMA Negeri 5 Bandung pada tahun 2004.
Pemuda yang akrab dikenal Andi Taufan ini merupakan sarjana dari Manajemen Bisnis Institut Teknologi Bandung. Tak sampai disitu, ia masih melanjutkan pendidikannya hingga berhasil mendapatkan gelar master dari Harvard University pada tahun 2016.
Akan tetapi, perjalanan menuju gelar master tidak langsung didapatkan setelah sarjana. Namun, Andi Taufan lebih memilih untuk bekerja dulu sebagai konsultan bisnis di IBM Global Business Services kurang lebih 2 tahun.
Selama bekerja disana, Andi Taufan menyadari banyaknya masyarakat yang kesulitan menemukan akses finansial untuk mendanai perekonomiannya. Pada akhirnya, ia tergerak untuk mendirikan Amarthan di tahun 2009.
Perjalanan Andi Taufan Garuda Putra Membentuk Amartha
Saat itu Amartha masih menjadi lembaga keuangan mikro yang melayani pinjaman untuk usaha mikro. Akses keuangan tersebut diberikan terutama untuk pelaku UKM yang berada di Ciseeng, Bogor.
Untuk melangsungkan bisnis ini, Andi Taufan menggunakan pendekatan sosial bisnis dengan pola pembiayaan berkelompok. Amartha bukanlah pebisnis yang memulai perjalanannya dengan modal besar-besaran. Namun, saat itu hanya bermodalkan 10 juta rupiah.
Tak ingin Amartha hanya stuck di situ saja, akhirnya setelah masa studinya lulus, Andi Taufan kembali melanjutkan kontribusinya dan mengubah Amartha menjadi p2p lending. Dari sinilah, tergerak berbagai investor untuk memberikan dana bagi pelaku usaha mikro di pedesaan. Tentunya, saat itu juga sudah dibekali dengan teknologi yang cukup mumpuni.
Sepanjang perjalanan Amartha, Andi Taufan menggunakan prinsip pendekatan syariah atau bagi hasil yang bervariasi terhadap investor. Di samping itu, ia bersama tim Amartha lainnya juga membuat skor kredit sebagai penilaian terhadap profil risiko calon mitra.
Adanya skor kredit ini sangat membantu Amartha dalam menilai dan memberikan pinjaman yang sesuai dengan kesanggupan dari setiap calon mitra. Jadi, apabila skor kreditnya bagus, tentu akan ada peluang untuk mendapatkan kenaikan limit pinjaman di masa mendatang.
Hingga kini, proses pendanaan terhadap berbagai calon mitra dari pedesaan masih tetap berlangsung dengan bantuan dana dari para investor.
Lewat marketplace Amartha, semua proses pinjam-meminjam terintegrasi menjadi satu. Sehingga, investor dapat mengakses pendanaan yang dilakukannya. Sebab, Amartha sendiri sangat mengedepankan transaksi yang transparan satu sama lain.
Kehadiran Andi Taufan Garuda Putra sebagai founder and CEO Amartha sudah sangat membantu pelaku UMKM di Indonesia, terutama di pedesaan. Dengan pendanaan UMKM yang dapat mendongkrak perekonomian Indonesia, diharapkan agar lebih banyak investor atau pendana UKM yang ingin berkontribusi serta meningkatkan asetnya lewat Amartha.
Dengan penerapan sistem bagi hasil, maka investor bisa meningkatkan asetnya di Amartha dengan return mencapai 15%. Modal yang dapat digunakan untuk berinvestasi di Amartha mulai dari Rp 100 ribu saja loh!
0 Tanggapan untuk "Andi Taufan Garuda Putra: Ciptakan Amartha untuk Kesejahteraan yang Merata Melalui Amartha"
Post a Comment